Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-16 08:43:05【Resep Pembaca】254 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(25644)
Artikel Terkait
- Nasib perempuan Gaza dua tahun sejak konflik pecah
- Menemukan Shanghai tempo dulu di Jakarta Pusat
- Hidung Sering Berair (Meler)? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Ini dampak buruk konsumsi gluten dan dairy bagi penderita alergi
- Nasib perempuan Gaza dua tahun sejak konflik pecah
- Hujan di Jakarta mengandung mikroplastik, BRIN ingatkan polusi langit
- Ini yang terjadi jika makan cokelat sebelum tidur
- Deputi BGN tinjau SPPG di Banyuwangi, ingatkan standar Program MBG
- SPPG diingatkan olah limbah MBG dengan baik, jangan cemari lingkungan
- Rayakan Hari Pangan Sedunia 2025, dengan kurangi food waste
Resep Populer
Rekomendasi

16 spesies burung migran terpantau tiba di NTB

Dinkes Sumsel temukan 390.354 kasus ISPA hingga September 2025

Pemkot Palu: Penerapan standar MBG solusi hindari keracunan makanan

BGN perketat SOP dasar di SPPG menuju nol insiden keamanan pangan MBG

SPPG Polres Madiun sajikan pecel bergizi untuk warga dan pelajar

Luhut minta BGN perbaiki serapan anggaran dan bangun ekosistem MBG

Hujan di Jakarta mengandung mikroplastik, BRIN ingatkan polusi langit

Ahli ingatkan kadar lemak visceral tinggi bisa sebabkan sakit jantung